69
TAHUN KEMERDEKAAN BAGI (CALON) SARJANA HUKUM
Oleh
Devi Riyawati
69, angka yang unik
bukan? Gimana enggak unik, mereka saling terbalik tapi bisa berdampingan,
mungkin jodoh juga seperti itu kali ya, (aduh, malah jodoh, kemerdekaan bro ini
tentang kemerdekaan) okey back to topic.
Sudah 69 tahun sudah
Negara Kesatuan Republik Indonesia ini merdeka, bebas dari yang namanya
penjajahan asing, yang pada saat itu adalah Jepang (3,5 tahun) dan Belanda (350
tahun). 69 tahun silam Soekarno didampingi Moh. Hatta berhasil mengumandangkan teks Proklamasi di
Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta Pusat. Dan sang pembuat teks itu bukan
hanya Soekarno kawan, hanya saja beliau yang membacakan tapi untuk penyusunan
ada timnya, mereka itu adalah Soekarno sendiri, Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo
kemudian yang tadinya teks proklamasi itu tulisan tangan kemudian diketik oleh
Sayuti Melik. Jum’at, 17 Agustus 1945, hari yang mulia bukan? Proklamator aja tau
kapan hari mulia itu (specially for
moeslem). And do you know guys? Kalo
waktu itu juga bulan ramadhan? Yeah, fasting
month. Sungguh sangat luar biasa bukan? Skenario romantis Alloh, kalo ini bukan campur tangan Alloh
campur tangan siapa lagi coba? Extra
ordinary, timingnya pas banget.
So,
perjuangan
menuju kemerdekaan itu berat guys, melewati
353, 5 tahun dijajah Belanda dan Jepang, membuat teks proklamasi yang hanya
semalam and remember guys itu di bulan ramadhan loh, bulan paling mulia
bulan penuh keberkahan full nikmat
deh, dan salah satunya adalah nikmat merdeka, merdeka guys, loe bebas ngapaen aja sesuka loe tanpa
takut ada yang membatasi, melarang menyiksa atau sejenisnya kaya zaman penjajahan kecuali itu
Undang-undang atau aturan yang berlaku, makanya sehari pasca kemerdekaan
disahkanlah konstitusi NKRI ini, yakni UUD 1945. Byar dikate loe bebas tapi juga tetep
kudu tanggung jawab.
Tantangan zaman
penjajahan adalah penjajah Belanda dan Jepang yang dilawan dengan perang fisik.
Terus kalo udah merdeka kita ngapaen?
Udah bebas gitu aja? Aduh please deh, pake nanya lagi, ya ngelanjutin
perjuangan para founding father’s donk, piye carane? Banyak
hal kawan yang bisa kita kerjakan, kalo
gue sebagai mahasiswa yang sedang
menempuh pendidikan bidang hukum, sederhana sih
benerin hukum di Indonesia, butuh
(kembali) Baharudin Lopa, jaksa agung low
profile yang sama sekali tidak mau menggunakan fasilitas kantor, Bismar
Siregar, hakim agung progresif, dikenal sebagai hakim dengan putusan-putusan
fenomenal dan anti suap, memutus dengan nurani bukan materi. Merindukan sosok
seperti kalian bapak, merindukan jiwa mulia seperti bapak, fenomenal karena
ketegasan dalam menegakan hukum bukan karena kasus yang menjerat, ah bapak
bisakah kau bagi ilmu dalam nuranimu itu untuk kami barang sedikit saja. Ingin
ku melanjutkan perjuanganmu menegakan hukum, seperti ku ingin melanjutkan
perjuangan para founding father’s akupun
ingin melanjutkan perjuangan kalian untuk memerdekakan hukum di Indonesia,
boleh kan? Ajari aku untuk semulia kalian dan setegas kalian.
Eitzz, malahan. Back to topic.
69 tahun kemerdekaan,
69 perjuangan bangsa Indonesia? Sampai mana perjuanganku, kamu dan kalian?
Banyak ladang untuk berjuang kawan tinggal pilih sesuai kemampuan kalian, tak
usah muluk-muluk mulai dari diri kalian, sekarang dan dari yang paling kecil
(Aa Gym).
HAPPY MILAD 69 TAHUN
INDONESIAKU,
AKU MENCINTAIMU
SEUTUHNYA
Jakarta,
17 Agustus 2014
Atas
nama Putri Bangsa
Devi
Riyawati, (calon) SH